Senin, 28 September 2020

PERSIAPAN KOLABORASI WEBINAR SRB BANTEN vs JAWA TIMUR

       

 Menjadi peserta level 4 PembaTIK 2020 adalah hal luar biasa dalam pencapaian hidup saya, benar-benar tahu bagaimana rasanya berbagi dan dibagi ilmu. Bahagia saat ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat untuk orang lain, dan sangat bahagia saat mendapat ilmu yang tidak pernah kita tahu sebelumnya. Webinar yang akan dilaksanakan pada 30 September 2020 esok ini telah dipersiapkan selama satu minggu lebih. Bertemakan Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK dan Portal Rumah Belajar, yang akan ditayangkan secara live youtube di channel SRB Banten 2020 pada jam 13.00 - 14.30 WIB.  Kolaborasi webinar ini diadakan oleh sahabat rumah belajar Banten yaitu Yusuf Sodhiqin dan Lilis Lisnawati, dan sahabat rumah belajar Jawa Timur Evin Andriani dan Maulidiya Rahma Prastiti. 



        Persiapan dilakukan dengan melakukan meeting setiap hari dengan zoom dan streamyard, berbagai media konverensi dicoba untuk mengetahui media yang paling nyaman digunakan. Karena webinar ini  merupakan kolaborasi antara Banten dengan Jawa Timur, diharapkan peserta webinarnya juga banyak sehingga dibutuhkan media konverensi yang benar-benar tepat. 
      Banyak sekali ilmu yang didapatkan selama persiapan webinar ini, bagaimana cara mengoperasikan berbagai media konferensi dengan benar, saling bertukar informasi penting lainnya. Kendala susahnya jaringan internet khususnya di daerah saya tidak menyurutkan semangat untuk belajar dengan sahabat rumah belajar lainnya, harus berpindah-pindah tempat untuk mencari akses internet saya lakukan hingga sampai ke tepian jalan. Memang terkadang jaringan internet di daerah saya mudah terkadang juga sulit, apalagi jika cuaca mendung ataupun hujan.
        Semakin banyak bertemu maya dengan para sahabat rumah belajar semakin banyak ilmu yang saya dapatkan. Karena selama di level 4 PembaTIK 2020 ini waktu adalah kesempatan, kesempatan bagi saya untuk mendapatkan ilmu dan berbagi lebih banyak lagi. 🙏🙏🙏

Sabtu, 26 September 2020

PENGALAMAN PERTUKARAN MENGAJAR UNIVERSITAS JEMBER - EIS NETWORKING THAILAND

 

Suksanareewittaya, Bangkok Thailand, adalah sebuah mimpi besar yang tidak pernah saya bayangkan dan bahkan mungkin saya tidak berani untuk memimpikannya. Suksanareewittaya School, Bangkok - Thailand adalah sekolah pertama tempat pertama berbagi ilmu, mengenal budaya dan orang-orang baru. Disambut dan diterima dengan baik oleh guru dan siswa Thailand menambah semangat dalam diri saya untuk berbagi ilmu dengan para guru dan siswa. 

Kala itu saya adalah seorang mahasiswa semester 6 di FKIP Universitas Jember, yang mengikuti program bilingual untuk kelas microteaching. Hari itu diadakan serangkaian tes untuk program pertukaran Mahasiswa Indonesia - Guru Thailand untuk mengenal pendidikan di dua negara. Niatnya hanya mencoba menguji kemampuan berbahasa inggris dengan mengajar fisika, semua kegiatan tes saya ikuti prosesnya mulai dari tes toefl, microteaching using english dan wawancara. Dinyatakan lulus seleksi sebagai mahasiswa pertukaran mengajar di Thailand seperti mimpi yang tidak pernah diimpikan. Saya calon guru Fisika yang mengajar dengan bahasa inggris dan menghadapi siswa yang masih belajar berbahasa inggris juga merupakan tantangan besar bagi saya. Kami yang masih mahasiswa saat itu dalam tahap belajar berbahasa inggris, harus pintar-pintar memilih model dan strategi mengajar yang tepat untuk kegiatan belajar bersama siswa thailand yang juga masih belajar berbahasa inggris.


Mr. Somchai Sirivisoot adalah guru pamong Fisika dari Thailand yang sabar mendampingi saya selama satu bulan di Suksanareewittaya School. Beliau adalah sosok guru hebat bagi saya, mengaplikasikan pembelajaran fisika dalam kehidupan sehari hari. Beliau juga sangat dicintai siswa-siswanya, karena guru di sana begitu dihormati dan disayangi oleh siswa. Begitu besar cinta para siswa Thailand kepada gurunya menginspirasi saya untuk menjadi guru terbaik bagi siswa di Negeri tercinta saya Indonesia. 
Perbedaan budaya di antara kami menjadikan program pertukaran ini untuk saling berbagi, berbagi strategi dan ilmu pengajaran yang luar biasa. Para siswa juga sangat bersemangat belajar dengan berbahasa inggris  sesuai kemampuannya, dan membiasakan diri menggunakan bahasa inggris selama belajar bersama guru praktek dari Indonesia. Bahasa inggris saat itu adalah satu-satunya bahasa yang menyatukan kami selama berbagi di sana. 




Rutinitas pagi yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran adalah masuk sekolah dengan memberi hormat kepada guru dan memasuki lingkungan sekolah dengan tertib. Sebelum masuk ruang kelas, seluruh siswa melaksanakan apel pagi dan berdoa di lapangan setiap hari pukul 08.00-09.00 waktu Bangkok. 




Pada hari libur pun para siswa juga tetap bersemangat belajar bersama kami guru praktek dari Indonesia. Hari libur diisi dengan kegiatan saling mengenal budaya masing-masing dengan belajar berbahasa Indonesia dan bahasa Thai. Siswa yang pernah saya kenal karena semangat belajarnya adalah mereka yang tidak pernah bosan untuk terus belajar, belajar apa pun dengan guru siapa pun dan dengan bahasa apapun mereka selalu siap. Terimakasih Suksanareewittaya School telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran dalam hidup saya.





Kamis, 17 September 2020

KULIAH UMUM PEMBATIK LEVEL 4 HARI KE LIMA

 


    Kuliah umum PembaTIK 2020 hari ke lima ditutup oleh narasumber pakar Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA dengan judul " Pemanfaatan Media Video Conference untuk Berbagi". Beliau merupakan ahli pakar di bidang teknologi, Kuliah kali ini dimoderatori oleh Deni Rohendi Duta Rumah Belajar 2019 Jawa Barat, adalah seorang guru Fisika di SMAN 1 Tamansari Bogor Jawa Barat.  Menurut Deni DRB 2019 Jabar, di masa Pandemi ini Bapak/Ibu guru di Indonesia dipaksa untuk melek informasi teknologi dan sepanjang perjalanan masa pandemi Covid-19 ini kekhawatiran para pendidik sudah terkurangi dengan adanya berbagai webinar pembelajaran daring online. 


   Prof. Eko Indrajit mengatakan banyak pembelajaran jarak jauh sekarang ini dilaksanakan melalui media converence seperti zoo, webex, googlemeet, dll. Namun berbagi melalui media converence dibutuhkan beberapa perangkat penunjang seperti laptop/PC, handphone dan kuota internet. Internet bermanfaat jika digunakan untuk berbagi informasi dan pengetahuan. Kekuatan suatu komunitas terletak pada kesediaan untuk saling berbagi ilmu dan pengetahuan. dengan berbagi kita dapat dikenang sepanjang waktu oleh generasi penerus . Media converence dipilih untuk berbagi ilmu karena dinilai terhitung murah jika dibandingkan dengan tatap muka yang lebih mewah, sangat sesuai dengan kondisi pandemi saat ini yang mengurangi aktivitas tatap muka, dapat menjadi masif dan viral dikenal lebih luas


    Permasalahan yang muncul dalam berbagi dengan video converence menurut Prof. Eko Indrajit antara lain:
1. waktu yang terbatas sementara materi yang akan disampaikan banyak.
2. tidak bertemu secara fisik
3. infrastruktur dan perangkat yang dipersiapkan  dan  kemampuan/skill peserta beragam.
4. banyak hal yang sulit diperagakan 

Kemudian Prinsip dan Kiat dalam berbagi menggunakan video converence yang di paparkan oleh Prof. Eko Indrajit adalah:
1. dalam berbagi dengan video converence tidak hanya untuk menyampaikan pesan tetapi untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan
2. video conference memiliki banyak fitur yang harus disesuaikan dengan karakteristik pertemuan dan tujuan yang akan dicapai. Merencakan strategi proses video converence dengan baik. Menjadi atau menetapkan host acara dengan baik, lakukan gladi bersih bersama sama sebelum dilaksanakan acara
3. Adanya Interaksi dan umpan balik sehingga peserta menajdi termotivasi, hindari berbicara sendiri satu arah, lakukan komunikasi dua arah agar terjalin komuniasi yang baik
4. perhatikan daya taha dan jendela waktu, karena semakin lama berinteraksi semakin rendah atensi peserta/audience
5. jangan lupa untuk merekan dan memposting di media sosial agar dapat bermanfaat untuk orang lain.

"Jangan menunggu untuk berbagi, menanti segalanya sempurna. Jangan ragu mengevaluasi dengan mendengarkan saran dari orang lain, pelajarilah apa yang dikatakan orang lain dan perbaikilah."
(Eko Indrajit)

KULIAH UMUM PEMBATIK LEVEL 4 HARI KE EMPAT

       

Wicaksono atau yang lebih dikelan dengan Ndoro Kakung sapaan akrab di media sosial, merupakan blogger profesional Indonesia. Beliau dijuluki sebagai granfather of blog karena karya tulisnya diblog yang populer. Kali ini beliau memberikan paparan materi terkait " Kiat Membangun Media Sosial yang Sukses ". Media sosial yang digunakan oleh kebanyakan orang adalah Youtube, Instagram, Facebook, Whatsapp, Tik Tok, dll. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan pada Januari 2020 diketahui bahwa lebih dari 60% jumlah penduduk Indonesia, menggunakan akses internet, 59% penduduk memiliki akun media sosial, 98% mengakses internet menggunakan handphone. Rata-rata dalam sehari orang mengakses internet sebanyak 4 jam 46 menit. Orang yang paling banyak mengakses internet berusia 31-34 tahun.

        Platform media sosial yang banyak digunakan dan populer adalah media sosial yang menyajikan gambar dan suara seperti Youtube, whatsapp, Instagram, twitter, Line, Messenger dll. Media sosial inilah yang paling banyak disenangi oleh masyarakat khususnya di kalangan muda-mudi. Pengguna media sosial selain sebagai konsumen (menyukai dan mengomentari) juga sebagai produsennya, dimana setiap unggahan berupa foto,video, tulisan merupakan suatu bentuk produksi yang dilakukan terhadap media sosial. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berpendapat, berkomentar, dan berbagi informasi karena media sosial dibentuk untuk konsumsi publik.

        Untuk membangun media sosial yang sukses menurut Ndoro kakung anatar lain dipengaruhi oleh strategi konten dan  pemasaran. strategi konten meliputi pemilihan platform media sosial manakah yang akan kita pilih, bisa berupa youtube, instagram, twitter atau lainnya. Kemudian perlu juga kita lakukan optimasi bio, artinya mengoptimalkan informasi siapa diri kita agar lebih dikenal publik. Pemilihan produksi menulis, foto, video maupun infografis serta penjadwalan posting juga harus diperhatikan dengan benar. Penyesuaian dengan algoritma dan pemanfaatan tanda pagar (#) akan membantu media sosial kita lebih banyak diketahui publik.

        Untuk strategi pemasaran yang perlu dilakukan adalah membangun personal branding (tingkat kepopuleran di mata publik), mengoptimasi akun media sosial dan website maupun blog, membuat pengiklanan suatu produk, email, dan melakukan kolaborasi/affiliate dengan orang/perusahaan lain untuk meningkatkan pemasaran media sosial kita.

berikut ini adalah 10 tips sukses membangun media sosial menurut Ndoro Kakung antara lain:
1. menetapkan tujuan yang jelas dan masuk akal

2. memiliki target konsumen media sosial, artinya siapa orang yang akan kita mengkonsumsi media sosial, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi konsumen media sosial kita.

3. menjadi diri sendiri itu penting, kita boleh meniru orang lain tetapi kita tidak bisa menjadi orang tersebut. 

4. mencari jejaring lebih penting daripada mencari followers, karena kualitas followers lebih menentukan kesuksesan media sosial kita daripada kuantitas followersnya

5. membuat jadwal editorial

6. fokus membantu orang lain, konten yang kita buat harus dapat memberikan solusi bagi orang yang memiliki masalah, memberikan jawaban dan dapat membantu banyak orang

7. dapat berinteraksi dengan khalayak, bersikap ramah dan sopan terhadap konsumen media sosial perlu kita lakukan

8. berkreasi dengan konten visual, dilakukan agar tidak memberikan kejenuhan kepada para konseumen media sosial.

9. membuat kehadiran agar diketahui umum, bisa dengan mengadakan acar live di media sosial kita

10. selalu aktif di media sosial.


Selasa, 15 September 2020

KULIAH UMUM PEMBATIK LEVEL 4 HARI KETIGA

        


        Asma Nadia, seorang novelis best seller di Indonesia telah menerbitkan 60 buku yang beberapa di antaranya telah banyak difilmkan dan banyak penghargaan telah diraihnya. Pada kuliah umum PembaTIK level 4, beliau memberikan motivasi kepada peserta guru calon Duta Ruma Belajar dalam hal menulis baik fiksi maupun non-fiksi. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 - 11.30 wib. 

        Menurut Asma, menulis adalah pekerjaan yang cukup dilakukan satu kali selesai dan dapat dikerjakan di rumah. Profesi menjadi menulis dapat dijadikan sebagai profesi yang sangat mudah, karena seorang penulis tidak memperhatikan bagaimana kondisi fisik si penulis. menulis memiliki fleksibilatas waktu yang dapat dikerjakan setiap saat. Pekerjaan apapun yang saat ini dimiliki sangat bisa dinikahkan dengan menulis, artinya dapat dijadikan sebagai profesi lain disamping profesi utama sebagai pendidik.

      Asma juga mengatakan bahwa dalam menulis sebuah buku, bakat menulis dan faktor keberuntungan masing-masing hanya sebesar 5%, selebihnya adalah kerja keras dalam menulis.  Menulis adalah suatu keterampilan yang harus dilatih dengan banyak membaca buku dan menulis Menulis membutuhkan waktu dan proses yang tidak singkat, butuh kesabaran dalam menekuninya hingga dihasilkan sebuah karya yang kana dikenang dalam waktu yang lama. Seorang penulis juga harus mempunyai alasan yang kuat mengapa dia menulis, agar dapat mengatasi kendala yang muncul saat menulis. Mencari motivasi dapat dilakukan bagi seorang penulis untuk menghasilkan karya yang dapat menggerakkan hati pembaca untuk berubah dalam hal kebaikan. 

    

Bagi Asma Nadia yang seorang novelis best seller, latihan menulis termudah adalah dengan menuliskan kisah yang benar-benar terjadi dalam kehidupan yang dihadirkan dalam sebuah tulisan fiksi. Menjadikan pengalaman sebagai sebuah hasil karya akan dapat diterima oleh banyak pembaca dibandingkan suatu karya yang dihasilkan dari ide bagus. Teknik penyajian cerita juga menjadi faktor penentu suatu karya dapat diterima baik tidaknya di kalangan pembaca. Penyajian karya tersebut meliputi judul cerita, adanya konflik yang kuat serta latar waktu dan tempat yang dapat mengajak pembaca merasakan suasana dalam cerita, serta karakter penokohan yang digambarkan dalam tulisan.

Menulis merupakan profesi yang tidak ada pimpinan di dalamnya sehingga tidak ada kata deadline dalam menulis. Menulis merupakan keterampilan yang dapat dilatih dengan perbanyak membaca buku, berlatih menulis setiap hari dan bergabung dengan komunitas kepenulisan.

"Menulis itu berjuang, perjuangan tidak mengenal kata selesai. Dengan tulisan karya kita abadi, dan janganlah menuliskan apa yang akan kita sesali."

(Asma Nadia)

KULIAH UMUM PEMBATIK LEVEL 4 HARI KE DUA

        

Selasa, 15 September 2020 dilaksanakan kembali webinar kuliah umum bagi peserta PembaTIK level 4 tahun 2020. Pada hari ini peserta calon duta Rumah Belajar mengikuti 3 sesi kuliah umum yang dilaksanakan mulai pukul 09.00 - 14.30 WIB. Setiap sesi diisi oleh pemateri yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing, materi yang diberikan sangat menarik perhatian para peserta calon Duta Rumah Belajar hingga akhir acara. Hadiah doorprize diberikan kepada peserta dengan pertanyan terpilih di setiap sesi tanya jawab. Hal ini tentunya memotivasi para peserta calon Duta Rumah Belajar untuk bertanya di setiap kesempatan sesi tanya jawab. Peserta juga wajib mengisi absensi kehadiran kuliah umum di setiap sesi, sebagai bentuk keaktifan peserta calon Duta Rumah Belajar dalam mengikuti proses kegiatan PembaTIK level 4 ini.

        Di sesi pertama dengan tema "Kiat Sukses bagi Para Pendidik untuk Berkomunikasi dengan Publik, dengan narasumber pakar Bapak Charles Bonar Sirait, S.E, MM. Beliau merupakan founder CBS School of Communications dan penulis buku best seller. Salah satu buku yang telah diterbitkan oleh beliau mengupas tentang kemampuan tenaga kependidikan dalam hal public speaking. Menurut beliau, yang perlu diketahui oleh seorang pendidik mengenai public speaking adalah pola komunikasi sederhana, impacfull communication, persuasive communication dan personal branding. Pola komunikasi sederhana dapat terjadi dengan adanya 3 faktor, yaitu pengirim pesan, pesan dan penerima pesan. Impacfull communication lebih mengarah kepada kekuatan untuk mengubah perasaan audience (mempengaruhi dan menarik perhatian), guru memiliki pengaruh besar di dalam kelas sehingga guru merupakan leader di dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Sementara personal branding adalah seberapa populernya guru di kalangan peserta didiknya, tingkat kepopuleran guru dapat berpengaruh juga terhadap impacfull communication. 

 
salah satu buku yang diterbitkan tentang tenaga kependidikan

        Di akhir kegiatan sesi pertama, Bapak Charles juga memberikan closing statementnya bahwa semangat yang ada dalam diri pendidik dan profesi yang telah dipilih adalah semata-mata untuk mencerdaskan orang lain, karena ditangan para gurulah terdapat kecerdasan orang lain.

    Tidak kalah serunya di sesi kedua ini, Kak Butet Manurung, MAAPD merupakan aktivis pendidikan dan pendiri Sekolah Rimba, memberikana paparan materi tentang "Motivasi Guru Dalam Mendidik: Belajar dalam Mengajar". Kisah yang beliau bagikan sangat mengispirasi para guru calon Duta Rumah belajar baik yang mengajar di daerah perkotaan maupun 3T.



salah satu potret yang dibagikan saat berada di Rimba bersama murid

    Kisah beliau menjadi cambuk bagi pendidik agar lebih peka terhadap kebutuhan siswa saat ini, bukannya memaksakan ketercapaian kurikulum yang ada kepada para peserta didik, karena menurut beliau apa yang diajarkan kepada anak saat itulah yang akan digunakan untuk bertahan hidup hari itu juga. Dengan memelihara hari ini artinya akan memelihara masa depan mereka. Peserta didik bukan objek pembelajaran, namun masalah di lingkungan sekitar yang seharusnya dijadikan objek pembelajaran sebenarnya, sehingga akan tercapai kebermanfaatan dari tujuan pembelajaran hari ini.


Sesi ketiga yaitu pemaparan materi "Kebijakan Pendidikan terkait Guru dan Tenaga Kependidikan" oleh Bapak Dr. Iwan Syahril, Ph.D, selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.


       Menurut beliau seorang anak dilahirkan dalam keadaan tidak kosong, artinya anak lahir dengan membawa karakter kepribadian masing-masing. Pendidik memiliki tugas untuk memunculkan karakter baik dari seorang anak, dan menyamarkan karakter tidak baiknya melalui pendidikan. Kualitas pendidik memiliki pengaruh besar terhadap karakter peserta didik yang terbentuk di masa mendatang. Pendidik dalam pandangan merdeka belajar mampu memandang anak dengan rasa hormat dengan arti pendidik tidak dapat memaksakan kehendaknya untuk mengubah jati diri siswa, pendidik hanya sebatas mendampingi tumbuh kembangnya selama belajar. Yang kedua, pendidik mendidik dengan cara yang holistik dimana antara pikiran, rasa, dan kemauan pendidik dapat menyatu dan melahirkan suatu kebijaksanaan pendidikan tersendiri bagi pendidik. Sehingga antara pendidik satu dengan lainnya tidak dapat disamakan. ketiga, pendidik mendidik secara kontekstual, artinya sesuai dengan perkembangan zaman, memahami perbedaan karakter kewilayahan. Diharapkan nantinya akan terbentuk pelajar pancasila yaitu 
pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila (berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kebhinekaan global, gotong royong dan kreatif)
    


Senin, 14 September 2020

Pembukaan Webinar "Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar"



Senin, 14 September 2020
Hari ini adalah awal pembukaan kuliah umum yang diselenggarakan oleh PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK). Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan membekali para guru calon duta Rumah Belajar dan masyarakat Indonesia lebih luas lagi berkaitan dengan kemampuan dalam berbagi skill yang dimiliki melalui tulisan, video maupun media pembelajaran lainnya serta membentuk keterampilan berbicara di depan publik. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 dengan Dhani Kusmanhadji (Anchor TVRI) sebagai MC acara, dan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.


        Sambutan di awali oleh Bapak M. Hasan Chabibie, S.T, M.Si (Plt. Pusat Data dan Informasi Kemendikbud) yang menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan PembaTIK ini di lalui dengan bebrapa tahapan, diantaranya yaitu level 1 Literasi dimana para peserta PembaTIK dibekali pengetahuan tentang dunia internet agar dapat diterapkan dalam pembelajaran selama pandemi Covid-19, berikutnya adalah level 2 Implementasi yang diharapkan para peserta PembaTIK telah mengimplementasikan TIK dalam kegiatan belajar mengajarnya selama pandemi saat ini. Level 3 kreasi adalah tahapan dimana para peserta diklat PembaTIK berkreasi menciptakan media pembelajaran baik berupa video maupun animasi interaktif lainnya untuk kegiatan pembelajaran. Tahapan terakhir ada di level 4 berbagi, dari 30 peserta diklat PembaTIK terbaik di masing-masing propinsi akan berbagi kemampuan dalam mengajar baik kepada sesama peserta maupun guru lainnya.

    Sambutan kedua oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, MBA. "Saya ingin menyampaikan betapa bangganya saya, ketika mengetahui program pelatihan guru PembaTIK pada tahun ini diikuti lebih dari 60.000 guru atau naik hingga seribu persen, peningkatan dari pertama kegiatan ini diselenggarakan dua tahun lalu," kata Nadiem. 
        Menurut beliau angka itu merupakan pencapaian yang luar biasa, dan juga menjadi penanda bahwa banyak guru yang ingin meningkatkan kemampuannya dalam mengimplementasikan teknologi ke dalam proses belajar.

        Acara ditutup dengan pembacaan doa dan dikhususkan untuk Alm. Bapak Hendriawan Widatmoko yang telah berpulang pada Jumat minggu lalu. Alm. Bapak Hendriawan Widatmoko merupakan penggagas berdirinya Rumah Belajar Kemendikbud yang dapat diakses secara gratis oleh masyarakat luas.

Terimakasih dan hanya untaian doa yang bisa kami panjatkan untuk mengiringi kepergianmu Bapak hendriawan Widiatmoko, Selamat jalan Bapak, semangatmu akan terus mengalir dalam diri kami🙏


Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia



#Merdeka belajar

#NadiemMakarim

#PembaTIK2020

#pembatiklevel4

#RumahBelajar

#tributetohendriawanwidiatmoko

#guruberbagi #gurupenggerak

Minggu, 13 September 2020

PembaTIK Level 4 Jatim

 
Assalamulaikum Sahabat Rumah Belajar🙏

        Tidak terasa sudah sejauh ini perjalan saya di Pembatik 2020, syukur Alhamdulillah tak henti-hentinya saya ucapkan dalam hati. Hal yang luar biasa yang tidak pernah saya impikan benar-benar terjadi, ya pada hari itu diumumkan peserta PembaTIK 2020 level 3 yang lolos maju ke level 4 (Berbagi), dalam hati sudah berkata "ahh,,

pastilah saya tidak akan maju ke tahap berikutnya", bagaimana tidak setelah sebelumnya saya dinyatakan tidak lulus level 3, karena ternyata tautan tugas yang terkirim tidak bisa dibuka oleh Instruktur diklat. Tetapi setelah mencoba mencari tahu alasannya dengan bantuan para instruktur diklat tentunya, akhirnya masih diberikan kesempatan kembali untuk mengirimkan tautan tugas saya. 


        Awal pertama kali mengenal PembaTIK adalah saat melihat iklan yang muncul di internet😅dari situ saya iseng-iseng saja membuka laman PembaTIK dan hanya membuat akun saja. Lama dalam selang waktu tak tentu, saya kembali menerima pesan via whatsapp yang tidak saya kenal pengirimnya, akhirnya saya mulai mencoba mendaftar di PembaTIK level 1 (Literasi). Mengikuti rasa penasaran di hati akhirnya mulai menjalani tahapan Literasi, dan akhirnya dinyatakan lulus. Alhamdulillah🙏lanjut lah ke level berikutnya.......


        Level 2 (Implementasi).

        Sempat ragu untuk maju ke tahap ini, karena dua orang rekan tidak melanjutkan dan dengar info dari rekan lainnya bahwa di level 2 ini tugasnya bikin vlog yang susah😱😱😱auto menciut nyali saya saat itu. Tetapi berbekal rasa penasaran lagi, saya beranikan untuk membuat konten video testimoni pembelajaran selama pandemi saat itu. yah berbekal informasi dari mbah Google dan Youtube pelan-pelan mulai membuat vlog😅. Gapapa deh ga sesempurna kayak para DRB, namanya juga masih belajar dari nol. ini nih vlog yang waktu itu saya buat dari nol pengetahuan saya:

https://www.youtube.com/watch?v=_lWVDQxI-h0&t=17s

Alhamdulillah lagi dinyatakan Lulus di level ini🙏, ilmu yang saya dapat di level ini adalah bagaimana membuat dan mengedit video vlog. dan tanpa berpikir lama, lanjut ke level 3(Kreasi)....

        Level 3 (kreasi)
di level ini rasa penasaran saya semakin kuat, dan setelah melihat contoh tugas saya merasa menemukan jati diri saya sebagai guru disini. Entah dari mana rasa itu muncul😂, yang jelas saya harus bisa membuat konten video pembelajaran dan media pembelajaran interaktif bagi siswa siswa saya. saya sangat begitu bersemangat dalam membuat keduanya, padahal tugasnya disuruh milih salah satu😂. Level kreasi ini sangat berarti bagi saya secara pribadi, karena setelah menyelesaikan tugas ini saya diminta memberikan materi terkait media pembelajaran selama pandemi pada kegiatan In House Training (IHT) di tempat saya mengajar. Begitu bahagianya saya telah bergabung dengan PembaTIK 2020 dan dapat berbagi dengan para guru di sekolah.😊😊😊😊

        Alhamdulillah, Alhamdulillah, dan Alhamdulillah....
Bersyukur dipertemukan dengan Pembatik 2020 ini. Semoga di Level 4 (Berbagi) saya dapat menimba ilmu yang lebih dari para Duta Rumah Belajar dan Sahabat Rumah Belajar serta menularkannya kembali secara luas lagi.

       "Berbagi tidak semata-mata masalah materi, ketika kita berbagi dan orang lain merasakan manfaatnya, itu jauh lebih dari sekedar kata bahagia (Luar Biasa Bahagia)."