Suksanareewittaya, Bangkok Thailand, adalah sebuah mimpi besar yang tidak pernah saya bayangkan dan bahkan mungkin saya tidak berani untuk memimpikannya. Suksanareewittaya School, Bangkok - Thailand adalah sekolah pertama tempat pertama berbagi ilmu, mengenal budaya dan orang-orang baru. Disambut dan diterima dengan baik oleh guru dan siswa Thailand menambah semangat dalam diri saya untuk berbagi ilmu dengan para guru dan siswa.
Kala itu saya adalah seorang mahasiswa semester 6 di FKIP Universitas Jember, yang mengikuti program bilingual untuk kelas microteaching. Hari itu diadakan serangkaian tes untuk program pertukaran Mahasiswa Indonesia - Guru Thailand untuk mengenal pendidikan di dua negara. Niatnya hanya mencoba menguji kemampuan berbahasa inggris dengan mengajar fisika, semua kegiatan tes saya ikuti prosesnya mulai dari tes toefl, microteaching using english dan wawancara. Dinyatakan lulus seleksi sebagai mahasiswa pertukaran mengajar di Thailand seperti mimpi yang tidak pernah diimpikan. Saya calon guru Fisika yang mengajar dengan bahasa inggris dan menghadapi siswa yang masih belajar berbahasa inggris juga merupakan tantangan besar bagi saya. Kami yang masih mahasiswa saat itu dalam tahap belajar berbahasa inggris, harus pintar-pintar memilih model dan strategi mengajar yang tepat untuk kegiatan belajar bersama siswa thailand yang juga masih belajar berbahasa inggris.
Mr. Somchai Sirivisoot adalah guru pamong Fisika dari Thailand yang sabar mendampingi saya selama satu bulan di Suksanareewittaya School. Beliau adalah sosok guru hebat bagi saya, mengaplikasikan pembelajaran fisika dalam kehidupan sehari hari. Beliau juga sangat dicintai siswa-siswanya, karena guru di sana begitu dihormati dan disayangi oleh siswa. Begitu besar cinta para siswa Thailand kepada gurunya menginspirasi saya untuk menjadi guru terbaik bagi siswa di Negeri tercinta saya Indonesia.
Perbedaan budaya di antara kami menjadikan program pertukaran ini untuk saling berbagi, berbagi strategi dan ilmu pengajaran yang luar biasa. Para siswa juga sangat bersemangat belajar dengan berbahasa inggris sesuai kemampuannya, dan membiasakan diri menggunakan bahasa inggris selama belajar bersama guru praktek dari Indonesia. Bahasa inggris saat itu adalah satu-satunya bahasa yang menyatukan kami selama berbagi di sana.
Rutinitas pagi yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran adalah masuk sekolah dengan memberi hormat kepada guru dan memasuki lingkungan sekolah dengan tertib. Sebelum masuk ruang kelas, seluruh siswa melaksanakan apel pagi dan berdoa di lapangan setiap hari pukul 08.00-09.00 waktu Bangkok.
Pada hari libur pun para siswa juga tetap bersemangat belajar bersama kami guru praktek dari Indonesia. Hari libur diisi dengan kegiatan saling mengenal budaya masing-masing dengan belajar berbahasa Indonesia dan bahasa Thai. Siswa yang pernah saya kenal karena semangat belajarnya adalah mereka yang tidak pernah bosan untuk terus belajar, belajar apa pun dengan guru siapa pun dan dengan bahasa apapun mereka selalu siap. Terimakasih Suksanareewittaya School telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran dalam hidup saya.